1.Pengertian lintas budaya adalah suatu proses untuk memahami keragaman budaya yang ada di dunia sekaligus dampak budaya tersebut terhadap kelangsungan masyarakat sosial dalam lingkup budaya tertentu.
2.Penelitian lintas budaya hubungannya dengan ilmu antropologi adalah
Dalam buku-buku pengantar antropologi selalu disebutkan hasil temuan Kroeber & Kluckhon yang mengidentifikasi definisi budaya. Mereka mencatat sekurang-kurangnya terdapat 169 definisi berbeda. Hal itu menunjukkan betapa beragamnya sudut pandang yang digunakan untuk melihat budaya. Masing-masing disiplin ilmu memiliki sudut pandangnya sendiri. Bahkan di dalam satu disiplin ilmu terdapat perbedaan karena pendekatan yang digunakan berbeda. Dalam disiplin ilmu psikologi misalnya, mungkin saja mereka yang tertarik dengan persoalan emosi akan mendefinisikan berbeda dengan mereka yang tertarik pada persoalan kesehatan mental.
3.Etnosentrik dalam psikologi adalah Menurut Matsumoto (1996) etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Sikap etnosentrik dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya tipe kepribadian, derajat identifikasi etnik, dan ketergantungan. Ketergantungan merupakan faktor penting yang menentukan etnosentrisme. . Contoh : Sebuah penelitian mengenai etnosentrisme pada etnis Cina membuktikan bahwa wanita etnis Cina memiliki sikap etnosentrik lebih tinggi daripada laki-laki etnis Cina (Helmi, 1991). Hal ini nampaknya juga berlaku untuk etnik-etnik lainnya, karena praktis saat ini wanita masih lebih tergantung daripada laki-laki.
4.Kesamaan dan perbedaan transmisi budaya melalui enkulturasi dan sosialisasi antara lain :
Persamaan yang paling menonjol dari kedua proses transmisi tersebut adalah pengenalan , pemahaman kebudayaan tertentu dimana prinsip dasarnya memberikan informasi mengenai budaya suatu daerah terhadap budaya lain.
Perbedaan antara kedua transmisi tersebut adalah proses menyesuaikan diri terhadap budaya tersebut , dimana kita dituntut lebih dari sekedar mengenal budaya tersebut , tapi lebih pada praktek kegiatan budayanya.
a.Kesamaan dan perbedaan dlm hal transmisi budaya melalui masa remaja :
Pada masa remaja adalah masa transisi , dimana proses pencarian jati diri masih berlangsung. Pemahaman kebudayaan remaja sangatlah penting , namun transmisi budaya pada remaja saat ini sangat sulit .pemahaman tentang budaya itu sendiri dapat di mengerti , namun untuk mempraktekan budaya itu sendiri kebanyakan remaja masih kurang berminat.namun ada juga remaja yg peduli akan budaya , contoh: penari daerah yang terus melestarikaan budayanya itu sendiri.
b.Kesamaan dan perbedaan dlm hal transmisi budaya dalam perkembangan moral :
Setiap budaya memiliki nilai moral. nilai budaya dan moral saat ini sudah tidak seimbang dimana bukan salah dari budaya dan nilai moral itu sendiri , melainkan pelakunya .
c.Kesamaan dan perbedaan dlm hal transmisi budaya melalui konteks sosial dan masyarakat:
bahwa budaya pun perlu melalui konteks sosial dan masyarakat,karena melewati kontekosial itulah budaya berkembang , contohnya : orang jawa menjelaskan budaya ke orang sunda , dan orang sunda itupun memberikan informasi didaerah sunda . Maka terkenal budaya di wilayah sunda
d.Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal transmisi budaya dalam hal konfromitas:
Sugiyarta (2002, h. 10) menerangkan bahwa konformitas merupakan hasil interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan manusia bermasyarakat akan memunculkan perilaku-perilaku kesepakatan (conformitas) sebagai bentuk aturan bermain bersama. Hal ini menyangkut perilaku kepatuhan.
Kesamaan : ketika manusia yang hidup bermasyarakat mematuhi peraturan atau adat istiadat yang ada dilingkungan itu sendiri dan bisa menempatkan dirinya sesuai tempatnya.
Perbedaan : ketika manusia yang hidup bermasyarakat itu tidak mau mengikuti peraturan yang ada dilinngkungannya itu sendiri dan orang itu pun bersifat sesukanya dan tidak memandang peraturan yang berlaku dilingkungannya.
e.Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal transmisi budaya dalam hal nilai-nilai
Dalam transmisi budaya pun perlu adanya nilai-nilai , dimana nilai0itu merupakan nilai kebudayaan , yang menjadikan kebudayan itu menjadi lebih baik lagi ,dan dapat di ambil informasi atau manfaaatnya .
f.Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal transmisi budaya dalam hal individualisme dan kolektifisme
Individualisme adalah pola sosial yang menempatkan nilai tertinggi pada kepentingan individu. Individualis melihat diri mereka sebagai independen dan hanya longgar terhubung ke kelompok mana mereka merupakan bagiannya.
Kolektivisme adalah pola sosial yang menempatkan nilai tertinggi pada kepentingan kelompok.
Kesamaan : Keduanya sama-sama menempatkan nilai tertinggi
Perbedaan : Ketika individualis tujuan bertentangan dengan norma-norma kelompok,sedangkan kolektivis cenderung sesuai dengan norma-norma kelompok.
g.Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal transmisi budaya dalam hal kognisi sosial :
Kognisi social adalah tata cara di mana kita menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi tentang dunia social. Kognisi social dapat terjadi secara otomatis.
Kesamaan : sama-sama untuk mengetahui suatu informasi , dan biasanya langsung mencirikan bahwa orang itu dari daerah mana. Contonya, saat kita melihat seseorang dari suatu ras tertentu (Cina, misalnya), kita seringkali secara otomatis langsung berasumsi bahwa orang tersebut memiliki ciri/sifat tertentu.
Perbedaan : berbedaannya kalau kognisi sosial menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi tentang dunia social.
h. Kesamaan dan perbedaan antar buadaya dlm transmisi budaya dalam hal perilaku gender :
Kesamaan : biasanya wanita dan pria sama-sama mempelajari semua budaya , namun bagaimana dirinya sendiri yang menyikapinya. Dalam hal transmisi budaya baik wanita dan pria dapat sekali mematahui peraturan yang ada , dimana dia tinggal , aturan yang berlaku dan adat istiadatnya mereka pun mengikuti .
Perbedaan : Biasanya wanita lebih dominan untuk melestarikan budaya , mulai dari menjadi penari daerah , sampai menjadi sinden , dan untuk pria mereka hanya cukup mengetahui , namun untuk melestarikan budaya semua daerah hampir punah.
Daftar pustaka :
1.www.google.com/
Jumat, 30 September 2011
Minggu, 15 Mei 2011
Kepuasan kerja
Tugas kesehatan mental
Kelas :2PA04
Nama :
Kidung Kinanti
Kiken Kresna
Kurnia Ayu Rahmasari
Meltri elia juliana
Michael Bellefroid Hariandja
Mucthar Mauludi
Okki Alfias
Petrus Namora S
Putri Susan
Putri Andriyani
Putri Yuli Astuti
Rosa eva
Sayyidina Suci
Definisi/pengertian dari kepuasan kerja
Ada beberapa pendapat mengenai kepuasan kerja ,yaitu :
• Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja
• Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
• Handoko : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
• Stephen Robins : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu :
1. Pekerjaan itu sendiri (Work It self),
Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
2. Atasan(Supervision),
atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
3. Teman sekerja (Workers)
Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
4. Promosi(Promotion)
Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
5. Gaji/Upah(Pay)
Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja
PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN
FUNGSI persediaan (inventory):
1. Memberikan suatu stock barang-barang agar dapat memenuhi permintaanyg diantisipasi akan timbul dari konsumen;
2. Memasangkan produksi dengan distribusi: missal permintaan besar hanya pada musim panas, maka perusahaan akan membentuk stock yg banyak pada musin dingin;
3. Mengambil keuntungan dari potongan jumlah, pembelian dlm jumlah yg besar akan substansial mengurangi biaya produk;
4. Melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga;
5. Menghindari dari kekurangan stock yg dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasaokan, masalah mutu atau pengiriman yg tidak tepat;
6. Menjaga agar operasi dapat berlangsung dg baik dg menggunakan b”arang dalam proses” dalam persediaannya
PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN DEPENDEN
MRP (Material Requirements Planning)= perencanaan kebutuhan bahan baku. MRP lebih baik diterapkan di manufaktur produk dependen sedang teknik teknik statistic seperti EOQ lebih baik diterapkan untuk produk yg permintaannya independen
Permintaan produk bersifat depnden berarti permintaan satu produk berkaitan dg permintaan untuk produk lainnya. Contoh: Permintaan pembuat mobil untuk ban dan radiator TERGANTUNG produksi mobil itu sendiri. Ban dan mobil-dependen sedang Mobil- Independen.
Biaya dalam Persediaan
Terdapat lima kategori biaya yang dikaitkan dengan keputusan persediaan, yaitu:
1. Biaya pemesanan (ordering cost)
Biaya Pemesanan
merupakan biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk mendapatkan bahan atau barang dari luar. Biaya pemesanan dapat berupa: biaya penulisan pesanan, biaya proses pesan, biaya materai/perangko, biaya faktur, biaya pengetesan, biaya pengawasan, dan biaya transportasi. Sifat biaya pemesanan ini adalah semakin besar frekwensi pembelian maka semakin besar biaya pemesanan yang harus dikeluarkan
2. Biaya penyimpanan (carrying cost)
Komponen utama dari biaya simpan terdiri dari:
1. Biaya modal, meliputi opportunity cost atau biaya modal yang diinvestasikan dalam persediaan, gedung, dan peralatan yang diperlukan untuk mengadakan dan memelihara persediaan.
2. Biaya simpan, meliputi biaya sewa gudang, perawatan dan perbaikan bangunan, listrik, gaji personel keamanan, pajak atas persediaan, pajak dan asuransi peralatan, biaya penyusutan dan perbaikan peralatan. Biaya tersebut ada yang bersifat tetap (fix cost) ada yang variabel, dan ada yang semifix dan semi variabel.
3. Biaya resiko, yang meliputi biaya keusangan, asuransi persediaan, biaya susut secara fisik, dan resiko kehilangan.
Beberapaa komponen biaya penyimpanan secara relatif sangat kecil, tetapi secara total biaya penyimpanan ini cukup besar. Beberapa studi menunjukkan bahwa biaya penyimpanan berkisar 35% dari nilai persediaan. sebagian besar biaya penyimpanan merupakan biaya modal atau oportunity cost.
Sifat biaya penyimpanan adalah semakin besar frekwensi pembelian bahan, semakin kecil biaya penyimpanan.
3. Stock out cost
Biaya Kekurangan Persediaan
Biaya kekurangan persediaan terjadi apabila persediaan tidak tersedia digudang ketika dibutuhkan untuk produksi atau ketika langganan memintanya. Biaya yang dikaitkan dengan stockout meliputi biaya penjualan atau permintaan yang hilang (biaya ini sangat sulit dihitung), biaya yang dikaitkan dengan proses pemesanan kembali seperti biaya ekspedisi khusus, penanganan khusus, biaya penjadwalan kembali produksi, biaya penundaan, dan biaya bahan pengganti.
4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas
Biaya ini terjadi karena perubahan dalam kapasitas produksi. Perubahan kapasitas produksi diperlukan karena perusahaan berusaha untuk memenuhi fluktuasi dalam permintaan. Perubahan kapasitas produksi, menghendaki adanya perubahan dalam persediaan. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas dapat berupa: biaya kerja lembur untuk meningkatkan kapasitas, latihan tenaga kerja baru, dan biaya labor turn over.
5. Biaya bahan atau barang itu sendiri
Merupakan harga yang harus dibayar atas item yang dibeli. Biaya ini akan dipengaruhi oleh besarnya diskon yang diberikan supplier. Oleh karena itu biaya bahan atau barang akan bermanfaat dalam menentukan apakah perusahaan sebaiknya menggunakan harga diskon atau tidak.
.
Menggunakan waktu luang yang positif
Jadi penggunaan waktu luang harus memiliki falsafah agar tercapainya efisiensi dan efektifitas dari kegiatan yang dilakukan di waktu luang itu sendiri. adapun prinsip dalam merencanakan pengisian waktu luang bedasarkan falsafah yaitu :
1. Pengisian waktu luang sebagai suatu totalitas, perlu diperhatikan dan dimanfaatkan sebagai sarana maupun tujuan.
2. Komitmen adalah dasar kebutuhan pengisian waktu luang, bukan tiadanya kerja.
3. Penghayatan pengisian waktu luang lebih nyaman dengan manfaatkan teknologi, tetapi nilai - nilai implisitnya hendaknya tetap humanistik/manusiawi.
4. Model - model kegitatan pengisian waktu luang hendaknya memanfaatkan sejarah dan pengalaman dunia di samping berorientasi pada masa kini dan masa depan.
5. Budaya massa memberi kekuatan tertentu yang perlu diperhitungkan dan dibangun untuk pengisian waktu luang masa depan.
6. Di dasari tujuan kegunaan, bukan dirancang berdasa prioritas isi.
7. Dalam bidang pengisian waktu luang haruslah orang yang memiliki komitmen pada selera mereka sendiri.
Adapun kegunaan dari pengisian waktu luang yaitu:
1. Kesejahteraan jasmani
2. Kesegaran mental dan emosional
3. Menjajagi identitas, kesanggupan, maupun mencicipi kegiatan
4. Mendukung konsep-diri atau harga-diri
5. Sarana belajar dan perkembangan kemampuan
6. Memberikan kompensasi dan mendapatkan keseimbangan
7. Pengisian waktu luang sebagai tujuan akhir
Pengisian waktu luang tidak hanya bermanfaat bagi pelakunya sendiri, tetapi juga mempunyai fungsii dari segi pemenuhan kebutuhan sosial. Fungsi - fungsi tersebut antara lain:
1. Meningkatkan kembali daya kerja sehingga meningkatkan prestasi atau produksi
2. Menambah konsumsi sehingga meningkatkan lapangan kerja
3. Mengurangi kriminalitas dan kenakalan
4. meningkatkan kehidupan bermasyarakat
Dengan mengetahui kegunaan dan falsafah dasar dari penggunaan waktu luang maka diharapkan agar kita dapat mendapatkan hasil positif dari pengisian waktu luang yang efektif dan efisien dengan cara yang efektif dan efisien pula.
Daftar Pustaka : Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengambangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Kelas :2PA04
Nama :
Kidung Kinanti
Kiken Kresna
Kurnia Ayu Rahmasari
Meltri elia juliana
Michael Bellefroid Hariandja
Mucthar Mauludi
Okki Alfias
Petrus Namora S
Putri Susan
Putri Andriyani
Putri Yuli Astuti
Rosa eva
Sayyidina Suci
Definisi/pengertian dari kepuasan kerja
Ada beberapa pendapat mengenai kepuasan kerja ,yaitu :
• Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja
• Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
• Handoko : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
• Stephen Robins : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu :
1. Pekerjaan itu sendiri (Work It self),
Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
2. Atasan(Supervision),
atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
3. Teman sekerja (Workers)
Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
4. Promosi(Promotion)
Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
5. Gaji/Upah(Pay)
Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja
PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN
FUNGSI persediaan (inventory):
1. Memberikan suatu stock barang-barang agar dapat memenuhi permintaanyg diantisipasi akan timbul dari konsumen;
2. Memasangkan produksi dengan distribusi: missal permintaan besar hanya pada musim panas, maka perusahaan akan membentuk stock yg banyak pada musin dingin;
3. Mengambil keuntungan dari potongan jumlah, pembelian dlm jumlah yg besar akan substansial mengurangi biaya produk;
4. Melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga;
5. Menghindari dari kekurangan stock yg dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasaokan, masalah mutu atau pengiriman yg tidak tepat;
6. Menjaga agar operasi dapat berlangsung dg baik dg menggunakan b”arang dalam proses” dalam persediaannya
PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN DEPENDEN
MRP (Material Requirements Planning)= perencanaan kebutuhan bahan baku. MRP lebih baik diterapkan di manufaktur produk dependen sedang teknik teknik statistic seperti EOQ lebih baik diterapkan untuk produk yg permintaannya independen
Permintaan produk bersifat depnden berarti permintaan satu produk berkaitan dg permintaan untuk produk lainnya. Contoh: Permintaan pembuat mobil untuk ban dan radiator TERGANTUNG produksi mobil itu sendiri. Ban dan mobil-dependen sedang Mobil- Independen.
Biaya dalam Persediaan
Terdapat lima kategori biaya yang dikaitkan dengan keputusan persediaan, yaitu:
1. Biaya pemesanan (ordering cost)
Biaya Pemesanan
merupakan biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk mendapatkan bahan atau barang dari luar. Biaya pemesanan dapat berupa: biaya penulisan pesanan, biaya proses pesan, biaya materai/perangko, biaya faktur, biaya pengetesan, biaya pengawasan, dan biaya transportasi. Sifat biaya pemesanan ini adalah semakin besar frekwensi pembelian maka semakin besar biaya pemesanan yang harus dikeluarkan
2. Biaya penyimpanan (carrying cost)
Komponen utama dari biaya simpan terdiri dari:
1. Biaya modal, meliputi opportunity cost atau biaya modal yang diinvestasikan dalam persediaan, gedung, dan peralatan yang diperlukan untuk mengadakan dan memelihara persediaan.
2. Biaya simpan, meliputi biaya sewa gudang, perawatan dan perbaikan bangunan, listrik, gaji personel keamanan, pajak atas persediaan, pajak dan asuransi peralatan, biaya penyusutan dan perbaikan peralatan. Biaya tersebut ada yang bersifat tetap (fix cost) ada yang variabel, dan ada yang semifix dan semi variabel.
3. Biaya resiko, yang meliputi biaya keusangan, asuransi persediaan, biaya susut secara fisik, dan resiko kehilangan.
Beberapaa komponen biaya penyimpanan secara relatif sangat kecil, tetapi secara total biaya penyimpanan ini cukup besar. Beberapa studi menunjukkan bahwa biaya penyimpanan berkisar 35% dari nilai persediaan. sebagian besar biaya penyimpanan merupakan biaya modal atau oportunity cost.
Sifat biaya penyimpanan adalah semakin besar frekwensi pembelian bahan, semakin kecil biaya penyimpanan.
3. Stock out cost
Biaya Kekurangan Persediaan
Biaya kekurangan persediaan terjadi apabila persediaan tidak tersedia digudang ketika dibutuhkan untuk produksi atau ketika langganan memintanya. Biaya yang dikaitkan dengan stockout meliputi biaya penjualan atau permintaan yang hilang (biaya ini sangat sulit dihitung), biaya yang dikaitkan dengan proses pemesanan kembali seperti biaya ekspedisi khusus, penanganan khusus, biaya penjadwalan kembali produksi, biaya penundaan, dan biaya bahan pengganti.
4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas
Biaya ini terjadi karena perubahan dalam kapasitas produksi. Perubahan kapasitas produksi diperlukan karena perusahaan berusaha untuk memenuhi fluktuasi dalam permintaan. Perubahan kapasitas produksi, menghendaki adanya perubahan dalam persediaan. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas dapat berupa: biaya kerja lembur untuk meningkatkan kapasitas, latihan tenaga kerja baru, dan biaya labor turn over.
5. Biaya bahan atau barang itu sendiri
Merupakan harga yang harus dibayar atas item yang dibeli. Biaya ini akan dipengaruhi oleh besarnya diskon yang diberikan supplier. Oleh karena itu biaya bahan atau barang akan bermanfaat dalam menentukan apakah perusahaan sebaiknya menggunakan harga diskon atau tidak.
.
Menggunakan waktu luang yang positif
Jadi penggunaan waktu luang harus memiliki falsafah agar tercapainya efisiensi dan efektifitas dari kegiatan yang dilakukan di waktu luang itu sendiri. adapun prinsip dalam merencanakan pengisian waktu luang bedasarkan falsafah yaitu :
1. Pengisian waktu luang sebagai suatu totalitas, perlu diperhatikan dan dimanfaatkan sebagai sarana maupun tujuan.
2. Komitmen adalah dasar kebutuhan pengisian waktu luang, bukan tiadanya kerja.
3. Penghayatan pengisian waktu luang lebih nyaman dengan manfaatkan teknologi, tetapi nilai - nilai implisitnya hendaknya tetap humanistik/manusiawi.
4. Model - model kegitatan pengisian waktu luang hendaknya memanfaatkan sejarah dan pengalaman dunia di samping berorientasi pada masa kini dan masa depan.
5. Budaya massa memberi kekuatan tertentu yang perlu diperhitungkan dan dibangun untuk pengisian waktu luang masa depan.
6. Di dasari tujuan kegunaan, bukan dirancang berdasa prioritas isi.
7. Dalam bidang pengisian waktu luang haruslah orang yang memiliki komitmen pada selera mereka sendiri.
Adapun kegunaan dari pengisian waktu luang yaitu:
1. Kesejahteraan jasmani
2. Kesegaran mental dan emosional
3. Menjajagi identitas, kesanggupan, maupun mencicipi kegiatan
4. Mendukung konsep-diri atau harga-diri
5. Sarana belajar dan perkembangan kemampuan
6. Memberikan kompensasi dan mendapatkan keseimbangan
7. Pengisian waktu luang sebagai tujuan akhir
Pengisian waktu luang tidak hanya bermanfaat bagi pelakunya sendiri, tetapi juga mempunyai fungsii dari segi pemenuhan kebutuhan sosial. Fungsi - fungsi tersebut antara lain:
1. Meningkatkan kembali daya kerja sehingga meningkatkan prestasi atau produksi
2. Menambah konsumsi sehingga meningkatkan lapangan kerja
3. Mengurangi kriminalitas dan kenakalan
4. meningkatkan kehidupan bermasyarakat
Dengan mengetahui kegunaan dan falsafah dasar dari penggunaan waktu luang maka diharapkan agar kita dapat mendapatkan hasil positif dari pengisian waktu luang yang efektif dan efisien dengan cara yang efektif dan efisien pula.
Daftar Pustaka : Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengambangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Kamis, 07 April 2011
Tugas Keseehatan Mental "Stress Menurut Hans Selye"
Tugas Kesehatan Mental
Nama Kelompok :
- Faaiza Supandi
- Indah Savitri 11509367
- Iqbal Dwi Putra
- Kidung Kinanti
- Kikhen Resna
- Kurnia Ayu Rahmasari 12509568
- Meltri
- Michael Bellefroid
- Mochtar Mauludi
- Okky Alfias
Kelas 2PA 04
A. Definisi Stress dan Faktor Individual dan Sosial yang Menjadi Penyebab Stress
Stres menurut Hans Selye dalam buku Hawari (2001) menyatakan bahwa stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distres. Pada gejala stres, gejala yang dikeluhkan penderita didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik), tetapi dapat pula disertai keluhan-keluhan psikis. Tidak semua bentuk stres mempunyaikonotasi negatif, cukup banyak yang bersifat positif, hal tersebut dikatakan eustres.
Faktor-faktor stress yaitu ;
Faktor sosial.
Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stres.
Dukungan sosial mencakup:
Dukungan emosional, seperti rasa dikasihi;
Dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa; dan
Dukungan informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu.
Faktor Individual
Tatkala seseorang menjumpai stresor dalam lingkungannya, ada dua karakteristik pada stresor tersebut yang akan mempengaruhi reaksinya terhadap stresor itu yaitu: Berapa lamanya (duration) ia harus menghadapi stresor itu dan berapa terduganya stresor itu (predictability).
B. Tipe-tipe Stress Psikologis
Manusia berespon terhadap stres secara keseluruhan, sehingga kita tidak dapat memisahkan secara sangat tegas bentuk-bentuk stres. Stres biologis, misalnya adanya infeksi bakteri, akan juga berpengaruh terhadap emosi kita. Bisa pula suatu stres psikologis, misalnya kegagalan kerja, sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan fisik. Meski demikian, dapat disebutkan beberapa tipe stres psikologis, yang sering terjadi bersamaan
Tekanan
Kita dapat mengalami tekanan dari dalam maupun luar diri, atau keduanya. Ambisi personal bersumber dari dalam, tetapi kadang dikuatkan oleh harapan-harapan dari pihak di luar diri.
Konflik.
Konflik terjadi ketika kita berada di bawah tekanan untuk berespon simultan terhadap dua atau lebih kekuatan-kekuatan yang berlawanan.
- Konflik menjauh-menjauh: individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama tidak disukai. Misalnya seorang pelajar yang sangat malas belajar, tetapi juga enggan mendapat nilai buruk, apalagi sampai tidak naik kelas.
- Konflik mendekat-mendekat. Individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama diinginkannya. Misalnya, ada suatu acara seminar sangat menarik untuk diikuti, tetapi pada saat sama juga ada film sangat menarik untuk ditonton.
- Konflik mendekat-menjauh. Terjadi ketika individu terjerat dalam situasi di mana ia tertarik sekaligus ingin menghindar dari situasi tertentu. Ini adalah bentuk konflik yang paling sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus lebih sulit diselesaikan. Misalnya ketika pasangan berpikir tentang apakah akan segera memiliki anak atau tidak. Memiliki anak sangat diinginkan karena pasangan dapat belajar menjadi orang dewasa yang sungguh-sungguh bertanggungjawab atas makhluk kecil yang sepenuhnya tak berdaya. Di sisi lain, ada tuntutan finansial, waktu, kemungkinan kehadiran anak akan mengganggu relasi suami-istri, dan lain sebagainya.
Frustrasi.
Frustrasi terjadi ketika motif atau tujuan kita mengalami hambatan dalam pencapaiannya.
- Bila kita telah berjuang keras dan gagal, kita mengalami frustrasi.
- Bila kita dalam keadaan terdesak dan terburu-buru, kemudian terhambat untuk melakukan sesuatu (misal jalanan macet) kita juga dapat merasa frustrasi.
- Bila kita sangat memerlukan sesuatu (misalnya lapar dan butuh makanan), dan sesuatu itu tidak dapat diperoleh, kita juga mengalami frustrasi.
C. Mekanisme Pertahanan Diri dan Strategi Coping
1. Menghilangkan stres mekanisme pertahanan, dan penanganan yang berfokus pada masalah
Menurut Lazarus (dalam Santrock, 2003 : 566) penanganan stres atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
a. Coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk strategi kognitif untuk penanganan stres atau coping yang digunakan oleh individu yang menghadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
b. Coping yang berfokus pada emosi (problem-focused coping)adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif.
2. Strategi penanganan stres dengan mendekat dan menghindar (Santrock, 2003 : 567) :
a. strategi mendekati (approach strategies) meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stres dan usaha untuk menghadapi penyebab stres tersebut dengan cara menghadapi penyebab stres tersebut atau konsekuensi yang ditimbulkannya secara langsung
b. strategi menghindar (avoidance strategies) meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stres dan usaha yang muncul dalam tingkah laku, untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stres
Menurut Ebata & Moos, 1994 (dalam Santrock, 2003 : 567) individu yang menggunakan strategi mendekat untuk menghadapi stres adalah remaja yang berusia lebih tua, lebih aktif, menilai stresor utama yang muncul sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan dan sebagai suatu tantangan, dan memiliki sumber daya sosial yang dapat digunakan. Sedangkan, individu yang menggunakan strategi menghindar mudah merasa tertekan dan mengalami stres, memiliki stresor yang lebih kronis, dan telah mengalami kejadian-kejadian yang lebih negatif dalam kehidupannya selama tahun sebelumnya.
3. Berpikir positif dan self-efficacy
Menurut Bandura (dalam Santrock, 2003 : 567) self-efficacy adalah sikap optimis yang memberikan perasaan dapat mengendalikan lingkungannya sendiri.
Menurut model realitas kenyataan dan khayalan diri yang dikemukan oleh Baumeister, individu dengan penyesuaian diri yang terbaik seringkali memiliki khayalan tentang diri mereka sendiri yang sedikit di atas rata-rata. Memiliki pendapat yang terlalu dibesar-besarkan mengenai diri sendiri atau berpikir terlalu negatif mengenai diri sendiri dapat mengakibatkan konsekuensi yang negatif. Bagi beberapa orang, melihat segala sesuatu dengan terlalu cermat dapat mengakibatkan merasa tertekan. Secara keseluruhan, dalam kebanyakan situasi, orientasi yang berdasar pada kenyataan atau khayalan yang sedikit di atas rata-rata dapat menjadi yang paling efektif (dalam Santrock, 2003 : 568).
4. Sistem dukungan
Menurut East, Gottlieb, O’Brien, Seiffge-Krenke, Youniss & Smollar (dalam Santrock, 2003 : 568), keterikatan yang dekat dan positif dengan orang lain – terutama dengan keluarga dan teman – secara konsisten ditemukan sebagai pertahanan yang baik terhadap stres.
5. Berbagai strategi penanganan stres
Dalam penanganan stres dapat menggunakan berbagai strategi coping, karena stres juga disebabkan tidak hanya oleh satu faktor, melainkan oleh berbagai faktor (Susman, 1991 dalam Santrock, 2003 : 569).
D. Problem Solving Terhadap Stress
1. Problem Solving
Kita mengalahkan stress dengan cara menyelesaikan problem stressor (hal yang membuat stress itu). Misalnya, kita stress karena menderita suatu penyakit, maka kita menyelesaikan masalah dengan berobat sehingga penyakit kita bisa sembuh. Atau bisa juga dengan mengusahakan agar kita bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi (bila situasinya sendiri tidak bisa dirubah).
Nama Kelompok :
- Faaiza Supandi
- Indah Savitri 11509367
- Iqbal Dwi Putra
- Kidung Kinanti
- Kikhen Resna
- Kurnia Ayu Rahmasari 12509568
- Meltri
- Michael Bellefroid
- Mochtar Mauludi
- Okky Alfias
Kelas 2PA 04
A. Definisi Stress dan Faktor Individual dan Sosial yang Menjadi Penyebab Stress
Stres menurut Hans Selye dalam buku Hawari (2001) menyatakan bahwa stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distres. Pada gejala stres, gejala yang dikeluhkan penderita didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik), tetapi dapat pula disertai keluhan-keluhan psikis. Tidak semua bentuk stres mempunyaikonotasi negatif, cukup banyak yang bersifat positif, hal tersebut dikatakan eustres.
Faktor-faktor stress yaitu ;
Faktor sosial.
Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stres.
Dukungan sosial mencakup:
Dukungan emosional, seperti rasa dikasihi;
Dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa; dan
Dukungan informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu.
Faktor Individual
Tatkala seseorang menjumpai stresor dalam lingkungannya, ada dua karakteristik pada stresor tersebut yang akan mempengaruhi reaksinya terhadap stresor itu yaitu: Berapa lamanya (duration) ia harus menghadapi stresor itu dan berapa terduganya stresor itu (predictability).
B. Tipe-tipe Stress Psikologis
Manusia berespon terhadap stres secara keseluruhan, sehingga kita tidak dapat memisahkan secara sangat tegas bentuk-bentuk stres. Stres biologis, misalnya adanya infeksi bakteri, akan juga berpengaruh terhadap emosi kita. Bisa pula suatu stres psikologis, misalnya kegagalan kerja, sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan fisik. Meski demikian, dapat disebutkan beberapa tipe stres psikologis, yang sering terjadi bersamaan
Tekanan
Kita dapat mengalami tekanan dari dalam maupun luar diri, atau keduanya. Ambisi personal bersumber dari dalam, tetapi kadang dikuatkan oleh harapan-harapan dari pihak di luar diri.
Konflik.
Konflik terjadi ketika kita berada di bawah tekanan untuk berespon simultan terhadap dua atau lebih kekuatan-kekuatan yang berlawanan.
- Konflik menjauh-menjauh: individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama tidak disukai. Misalnya seorang pelajar yang sangat malas belajar, tetapi juga enggan mendapat nilai buruk, apalagi sampai tidak naik kelas.
- Konflik mendekat-mendekat. Individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama diinginkannya. Misalnya, ada suatu acara seminar sangat menarik untuk diikuti, tetapi pada saat sama juga ada film sangat menarik untuk ditonton.
- Konflik mendekat-menjauh. Terjadi ketika individu terjerat dalam situasi di mana ia tertarik sekaligus ingin menghindar dari situasi tertentu. Ini adalah bentuk konflik yang paling sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus lebih sulit diselesaikan. Misalnya ketika pasangan berpikir tentang apakah akan segera memiliki anak atau tidak. Memiliki anak sangat diinginkan karena pasangan dapat belajar menjadi orang dewasa yang sungguh-sungguh bertanggungjawab atas makhluk kecil yang sepenuhnya tak berdaya. Di sisi lain, ada tuntutan finansial, waktu, kemungkinan kehadiran anak akan mengganggu relasi suami-istri, dan lain sebagainya.
Frustrasi.
Frustrasi terjadi ketika motif atau tujuan kita mengalami hambatan dalam pencapaiannya.
- Bila kita telah berjuang keras dan gagal, kita mengalami frustrasi.
- Bila kita dalam keadaan terdesak dan terburu-buru, kemudian terhambat untuk melakukan sesuatu (misal jalanan macet) kita juga dapat merasa frustrasi.
- Bila kita sangat memerlukan sesuatu (misalnya lapar dan butuh makanan), dan sesuatu itu tidak dapat diperoleh, kita juga mengalami frustrasi.
C. Mekanisme Pertahanan Diri dan Strategi Coping
1. Menghilangkan stres mekanisme pertahanan, dan penanganan yang berfokus pada masalah
Menurut Lazarus (dalam Santrock, 2003 : 566) penanganan stres atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
a. Coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk strategi kognitif untuk penanganan stres atau coping yang digunakan oleh individu yang menghadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
b. Coping yang berfokus pada emosi (problem-focused coping)adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif.
2. Strategi penanganan stres dengan mendekat dan menghindar (Santrock, 2003 : 567) :
a. strategi mendekati (approach strategies) meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stres dan usaha untuk menghadapi penyebab stres tersebut dengan cara menghadapi penyebab stres tersebut atau konsekuensi yang ditimbulkannya secara langsung
b. strategi menghindar (avoidance strategies) meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stres dan usaha yang muncul dalam tingkah laku, untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stres
Menurut Ebata & Moos, 1994 (dalam Santrock, 2003 : 567) individu yang menggunakan strategi mendekat untuk menghadapi stres adalah remaja yang berusia lebih tua, lebih aktif, menilai stresor utama yang muncul sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan dan sebagai suatu tantangan, dan memiliki sumber daya sosial yang dapat digunakan. Sedangkan, individu yang menggunakan strategi menghindar mudah merasa tertekan dan mengalami stres, memiliki stresor yang lebih kronis, dan telah mengalami kejadian-kejadian yang lebih negatif dalam kehidupannya selama tahun sebelumnya.
3. Berpikir positif dan self-efficacy
Menurut Bandura (dalam Santrock, 2003 : 567) self-efficacy adalah sikap optimis yang memberikan perasaan dapat mengendalikan lingkungannya sendiri.
Menurut model realitas kenyataan dan khayalan diri yang dikemukan oleh Baumeister, individu dengan penyesuaian diri yang terbaik seringkali memiliki khayalan tentang diri mereka sendiri yang sedikit di atas rata-rata. Memiliki pendapat yang terlalu dibesar-besarkan mengenai diri sendiri atau berpikir terlalu negatif mengenai diri sendiri dapat mengakibatkan konsekuensi yang negatif. Bagi beberapa orang, melihat segala sesuatu dengan terlalu cermat dapat mengakibatkan merasa tertekan. Secara keseluruhan, dalam kebanyakan situasi, orientasi yang berdasar pada kenyataan atau khayalan yang sedikit di atas rata-rata dapat menjadi yang paling efektif (dalam Santrock, 2003 : 568).
4. Sistem dukungan
Menurut East, Gottlieb, O’Brien, Seiffge-Krenke, Youniss & Smollar (dalam Santrock, 2003 : 568), keterikatan yang dekat dan positif dengan orang lain – terutama dengan keluarga dan teman – secara konsisten ditemukan sebagai pertahanan yang baik terhadap stres.
5. Berbagai strategi penanganan stres
Dalam penanganan stres dapat menggunakan berbagai strategi coping, karena stres juga disebabkan tidak hanya oleh satu faktor, melainkan oleh berbagai faktor (Susman, 1991 dalam Santrock, 2003 : 569).
D. Problem Solving Terhadap Stress
1. Problem Solving
Kita mengalahkan stress dengan cara menyelesaikan problem stressor (hal yang membuat stress itu). Misalnya, kita stress karena menderita suatu penyakit, maka kita menyelesaikan masalah dengan berobat sehingga penyakit kita bisa sembuh. Atau bisa juga dengan mengusahakan agar kita bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi (bila situasinya sendiri tidak bisa dirubah).
Jumat, 25 Maret 2011
Konsep Maslow dan Froom mengenai Kesehatan mental
Nama : Kurnia Ayu Rahmasari
NPM : 12509568
Kelas : 2PA04
Kelompok B : Abraham H. Maslow (1908-1970)
Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Pada awalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan kelas menengah´, karena ayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Ketika pertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang behavior´. Setelah penelitiannya dengan ³monyet´, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslow mengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusia dan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapi walaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.
Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai ³kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia ataukecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang ³sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954).Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954).
1. Hirarki Kebutuhan manusia dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan
Fisiologis Aktualisasi Diri
Kebutuhan Fisiologis Sebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain. Sebagai contoh,, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain.
Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai ³kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi ³oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.
2. Kepribadian yang sehat menurut Maslow
1. Menerima realitas secara tepat
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka
sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan
dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan
kita untuk berpikir secara logis, untuyk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya
untuk menjadi efisien secara intelektual.
2. Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-
kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk
memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau
cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau
memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi
semua tingkat kehidupan.
3. Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Kita dapat
mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.
Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana
hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka
tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam
mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adapt-adat social.
4. Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu
tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu,
sesuatu yang harus mereka lakuakn tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan.
5. Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan
kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian
mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris
dan terarah kepada dir mereka sendiri.
6.Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-
kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka,
agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan
orang-orang yang sehat mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu
ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehay sebagai malapetaka.
7. Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan
suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus atau
menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang
pasti, tetapi senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona
yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman-
pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita
semua.
9. Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada
orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin
kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar
tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10. Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang
memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih
dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
11. Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat
pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau
belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih
penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk,
benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis,
terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13.Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan
seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari orang
lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi
Oedipus atau percakapan cabul.
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri
mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu
karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih
mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil
yang sudah selesai dari suatu karya seni
15.Memiliki integritas tinggi yang total
Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan dengan baik
pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka
tidak terus terang menenrang kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin
tampaknya seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang sangat sehat.
3. Perbedaan Meta needs dengan Deficiency needs
Kebutuhan meta disebut being need karena kebutuhan memberikan sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang, dalam bentuk kesehatan yang lebih baik, usia panjang, dan memperluas efisiensi biologis.
Kebutuhan dasar disebut deficiency need karena kegagalan untuk memuaskan kebutuhan dasar mengakibatkan individu merasakan kekurangan sesuatu.
4. Ciri aktualisasi diri
o Mereka mampu melihat realitas secara lebih baik dan efisien.
o Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
o Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
o Berfokus pada masalah.
o Kebutuhan akan privasi dan independensi.
o Berfungsi secara otonom.
o Apresiasi yang senantiasa segar.
o Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yang mendalam
o Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
o Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
o Hubungan antar pribadi.
o Struktur watak demokratis.
o Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
o Kreativitas.
o Resistensi terhadap inkulturasi.
Kelompok C : Fromm
1. Pengertian dasar teori fromm
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1990. Ia belajar psikologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922,Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Beberapa pengalaman mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri.Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram.
Ibunya mudah menderita depresi hebat.Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis.Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944.
Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat
2. Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai. Kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.
3. Ciri-ciri kepribadian sehat menurut Fromm
Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu.Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
4. Perkembangan kepribadian " self "
Insting : Fromm sependapat dengan Freud dalam menekankan motivasi,tetapi tidak sependapat tentang motivasi itu pertama-tama bersifat instingtif. Ia berpendapat bahwa selain manusia terdorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan organik, manusia juga terdorong untuk menjadi masyhur dan berkuasa untuk cinta dan untuk merealisasikan cita-cita religius dan humanistic.
Perkembangan psikoseksual : Fromm melihat berbagai tahap perkembangan kepribadian tidak sebagai tahap-tahap perkembangan fisiologi yang berturut-turut, melainkan sebagai hasil-hasil dari proses sosialisasi. Kepribadian orang itu berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu. Penyesuain diri seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan dari dalam ( batin) dan tuntutan-tuntutan dari luar. Ia mengembangkan karekter sosial dengan berpegang pada syarat-syarat masyarakat.
Self disebut pula self concept, merupakan persepsi dan nilai – nilai individu tentang dirinya atau hal – hal lain yang berhubungan dengan dirinya. Self meliputi dua hal,
(a) Self real, merupakan gambaran sebenarnya tentang dirinya yang nyata,
(b) Ideal self, merupakan apa yang menjadi kesukaan, harapan, atau yang idealisasi tentang dirinya.
5. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu.
Positive Regard adalah suatu kebutuhan yang memaksa dan dimiliki semua Sorang. Semua anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan yang ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi ia akan kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
5. ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya , Ada 6 ,yaitu :
Keterbukaan pada pengalaman
Kehidupan Eksistensial
Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Perasaan Bebas
Kreativitas
NPM : 12509568
Kelas : 2PA04
Kelompok B : Abraham H. Maslow (1908-1970)
Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Pada awalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan kelas menengah´, karena ayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Ketika pertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang behavior´. Setelah penelitiannya dengan ³monyet´, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslow mengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusia dan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapi walaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.
Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai ³kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia ataukecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang ³sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954).Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954).
1. Hirarki Kebutuhan manusia dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan
Fisiologis Aktualisasi Diri
Kebutuhan Fisiologis Sebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain. Sebagai contoh,, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain.
Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai ³kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi ³oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.
2. Kepribadian yang sehat menurut Maslow
1. Menerima realitas secara tepat
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka
sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan
dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan
kita untuk berpikir secara logis, untuyk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya
untuk menjadi efisien secara intelektual.
2. Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-
kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk
memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau
cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau
memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi
semua tingkat kehidupan.
3. Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Kita dapat
mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.
Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana
hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka
tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam
mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adapt-adat social.
4. Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu
tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu,
sesuatu yang harus mereka lakuakn tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan.
5. Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan
kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian
mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris
dan terarah kepada dir mereka sendiri.
6.Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-
kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka,
agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan
orang-orang yang sehat mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu
ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehay sebagai malapetaka.
7. Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan
suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus atau
menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang
pasti, tetapi senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona
yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman-
pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita
semua.
9. Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada
orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin
kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar
tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10. Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang
memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih
dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
11. Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat
pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau
belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih
penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk,
benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis,
terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13.Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan
seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari orang
lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi
Oedipus atau percakapan cabul.
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri
mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu
karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih
mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil
yang sudah selesai dari suatu karya seni
15.Memiliki integritas tinggi yang total
Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan dengan baik
pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka
tidak terus terang menenrang kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin
tampaknya seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang sangat sehat.
3. Perbedaan Meta needs dengan Deficiency needs
Kebutuhan meta disebut being need karena kebutuhan memberikan sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang, dalam bentuk kesehatan yang lebih baik, usia panjang, dan memperluas efisiensi biologis.
Kebutuhan dasar disebut deficiency need karena kegagalan untuk memuaskan kebutuhan dasar mengakibatkan individu merasakan kekurangan sesuatu.
4. Ciri aktualisasi diri
o Mereka mampu melihat realitas secara lebih baik dan efisien.
o Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
o Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
o Berfokus pada masalah.
o Kebutuhan akan privasi dan independensi.
o Berfungsi secara otonom.
o Apresiasi yang senantiasa segar.
o Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yang mendalam
o Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
o Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
o Hubungan antar pribadi.
o Struktur watak demokratis.
o Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
o Kreativitas.
o Resistensi terhadap inkulturasi.
Kelompok C : Fromm
1. Pengertian dasar teori fromm
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1990. Ia belajar psikologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922,Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Beberapa pengalaman mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri.Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram.
Ibunya mudah menderita depresi hebat.Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis.Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944.
Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat
2. Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai. Kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.
3. Ciri-ciri kepribadian sehat menurut Fromm
Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu.Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
4. Perkembangan kepribadian " self "
Insting : Fromm sependapat dengan Freud dalam menekankan motivasi,tetapi tidak sependapat tentang motivasi itu pertama-tama bersifat instingtif. Ia berpendapat bahwa selain manusia terdorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan organik, manusia juga terdorong untuk menjadi masyhur dan berkuasa untuk cinta dan untuk merealisasikan cita-cita religius dan humanistic.
Perkembangan psikoseksual : Fromm melihat berbagai tahap perkembangan kepribadian tidak sebagai tahap-tahap perkembangan fisiologi yang berturut-turut, melainkan sebagai hasil-hasil dari proses sosialisasi. Kepribadian orang itu berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu. Penyesuain diri seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan dari dalam ( batin) dan tuntutan-tuntutan dari luar. Ia mengembangkan karekter sosial dengan berpegang pada syarat-syarat masyarakat.
Self disebut pula self concept, merupakan persepsi dan nilai – nilai individu tentang dirinya atau hal – hal lain yang berhubungan dengan dirinya. Self meliputi dua hal,
(a) Self real, merupakan gambaran sebenarnya tentang dirinya yang nyata,
(b) Ideal self, merupakan apa yang menjadi kesukaan, harapan, atau yang idealisasi tentang dirinya.
5. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu.
Positive Regard adalah suatu kebutuhan yang memaksa dan dimiliki semua Sorang. Semua anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan yang ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi ia akan kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
5. ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya , Ada 6 ,yaitu :
Keterbukaan pada pengalaman
Kehidupan Eksistensial
Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Perasaan Bebas
Kreativitas
Jumat, 18 Maret 2011
Kepribadian sehat menurut pandangan Carl Rogers
Nama :Kurnia Ayu Rahmasari
NPM :12509568
Kelas:2PA04
Perkembangan Kepribadian “ Self “
Rogers yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, ekspansi, otonom, sosial, dan secarakeseluruhan semakin aktualisasi diri. Struktur self menjadi bagian terpisah dari medan fenomenal dan semakinkompleks. Self berkembang secara utuh keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagiannya. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap kongruen dengan struktur self.
pada konsep self adalah diorganisir, konsisten konseptual gestalt yang terdiri dari persepsi pada karakteristik ‘aku’ atau ‘saya’ dan persepsi pada hubungan ‘aku’ atau ‘saya’ pada yang lain dan berbagai aspek kehidupan,bersama-sama dengan nilai-nilai yang ada untuk persepsi ini´ (Rogers, 1959). Self merupakan cairan, perubahan Gestalt, dan mungkin menjadi di dalam atau keluar dari kesadaran. Self merupakan pusat konstruksi dalam teoriRogers.
Peranan positif regard dalam pembentukan kepribadian individu
adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki oleh semua manusia. setiap anak terdorong untuk mencari hal positif regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu
1. conditional positive regard (bersyarat) dan
2. unconditional positive regard (tak bersyarat)
Lima Ciri khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):
Rogers berpandangan bahwa orang yang berfungsi sepenuhnya tampaknya merupakan pusat dari dunia, bukan seorang partisipan yang berinteraksi dan bertanggung jawab di dalamnya.
a. Keterbukaan pada pengalaman
adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positif maupun yang negatif.
b. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
c. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
d. Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
e. Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
NPM :12509568
Kelas:2PA04
Perkembangan Kepribadian “ Self “
Rogers yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, ekspansi, otonom, sosial, dan secarakeseluruhan semakin aktualisasi diri. Struktur self menjadi bagian terpisah dari medan fenomenal dan semakinkompleks. Self berkembang secara utuh keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagiannya. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap kongruen dengan struktur self.
pada konsep self adalah diorganisir, konsisten konseptual gestalt yang terdiri dari persepsi pada karakteristik ‘aku’ atau ‘saya’ dan persepsi pada hubungan ‘aku’ atau ‘saya’ pada yang lain dan berbagai aspek kehidupan,bersama-sama dengan nilai-nilai yang ada untuk persepsi ini´ (Rogers, 1959). Self merupakan cairan, perubahan Gestalt, dan mungkin menjadi di dalam atau keluar dari kesadaran. Self merupakan pusat konstruksi dalam teoriRogers.
Peranan positif regard dalam pembentukan kepribadian individu
adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki oleh semua manusia. setiap anak terdorong untuk mencari hal positif regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu
1. conditional positive regard (bersyarat) dan
2. unconditional positive regard (tak bersyarat)
Lima Ciri khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):
Rogers berpandangan bahwa orang yang berfungsi sepenuhnya tampaknya merupakan pusat dari dunia, bukan seorang partisipan yang berinteraksi dan bertanggung jawab di dalamnya.
a. Keterbukaan pada pengalaman
adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positif maupun yang negatif.
b. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
c. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
d. Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
e. Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
Kamis, 10 Maret 2011
KONSEP MASLOW
KELOMPOK 2:
KIDUNG KINANTI
KIKHEN RESNA N.P.S : 11509807
KURNIA AYU RAHMASARI : 12509568
MELTRI ELIA JULIANA : 13509177
MICHAEL BELLEFROID : 15509926
MOCHTAR MAULIDI : 10509509
OKKY ALFIAS :12509425
PETRUS NAMORA SIHOMBING : 16509315
PUTRI ANDRIYANI : 11509170
PUTRI SUSANTI :
PUTRI YULI ASTUTI : 11509566
ROSA EVA :
SAYYIDINA SUCI : 11509424
Sejak Rene Descartes (ahli filosof dan matematika dari Perancis; 1596-1650), membagi manusia menjadi dua bagianyang terpisah tetapi satu kesatuan yang saling berinteraksi yaitu jiwa dan raga, para filosof, psikolog, dokter, danahli lain telah mencoba untuk menggabungkan kembali organisme tersebut, untuk memperlakukan seperti hal yangdipersatukan, mengorganisir secara utuh.Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan William James (filosof dan psikolog dari Amerika), yang berkaitan dengan pergerakan Gestaltsebelum perang dunia I. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yangutuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapimerupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh padakeseluruhan.Meskipun banyak teori kepribadian kontemporer mengadopsi lebih atau kurang dari orientasi holistik, konsep teoridari Abraham Maslow dan Carl Rogers ini berbeda dengan teori Freud, Carl Jung, Henry Murray dan GordonAllport, walaupun mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai tokoh-tokoh pergerakan humanistik dalam psikologimodern. Konsep humanisme yang diusung oleh Abraham Maslow mengemukakan bahwa yang menentukankeberhargaan seorang manusia adalah kapasitas atau kemampuannya untuk dapat merealisasikan diri. Teorihumanistik percaya bahwa manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggungjawab bagi kehidupan diri kita sendiri.
Abraham H. Maslow (1908-1970)Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Padaawalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan ³kelas menengah´, karenaayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Maslow tidak terlalu dekat denganibunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya. BerthaGoodman (sepupu Maslow) adalah figur yang mempengaruhi masa kecil Maslow.Pada umur 16 tahun, Maslow sadar bahwa dia mencintai Bertha, dan menikahinya pada tahun 1928. Dia mempunyaianak (Ann dan Ellen), dan Maslow berkata bahwa kelahiran anak pertamanya telah merubah kehidupannya. Ketikapertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang ³behavior´. Setelahpenelitiannya dengan ³monyet´, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslowmengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusiadan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapiwalaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.
Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai ³kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia ataukecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang ³sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954).Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954)
Motivasi : Hirarki Kebutuhan
Gambar Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan
Fisiologis Aktualisasi Diri
Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihatseperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhiterlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya. Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain. Kebutuhan Rasa AmanKebutuhan berikut adalah kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan untuk keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, order,hukum, batas-batas, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan seterusnya. Ekspresi manusia pada kebutuhan iniadalah nampak lebih jelas dalam respon-respon : menangis, menjerit, dan hentakan yang sangat tegang untuk ditangani secara kasar, yang terkejut oleh suara gaduh atau lampu yang terang, atau hanya dengan kekurangan yangdidukung oleh orangtua. Seperti kelaparan, kesakitan dari penyakit, dari kemarahan orangtua dan perselisihan, ataudari kelalaian atau yang disalahgunakan, mungkin merubah pandangan anak-anak secara keseluruhan pada dunia.Dunia mungkin menjadi tempat teror dan kegelapan.
Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitasyang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa,kekasih, anak-anak. Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai ³kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi ³oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.
Kebutuhan Aktualisasi DiriKetika keempat kebutuhan dasar, atau kekurangan, kebutuhan kita untuk mendiskusikan yang telah terpenuhi.Konsep aktualisasi diri dari Maslow benar-benar mempunyai relativitas. Diantaranya adalah konsep Jung padaarketipe diri, konsep Adler kekuatan kreatif dari diri, konsep Horney realisasi diri, dugaan Roger pada evolusi dantumbuhnya diri.MetaneedsKebutuhan akan aktualisasi diri adalah merupakan payung dari segala kebutuhan, ada 17 metaneeds atau nilai-nilai.Metaneeds tersebut sangat fokus terhadap pengetahuan dan pemahaman. Beberapa metaneeds ini sangat penting,yang menjadi kebutuhan dasar; sebagai contoh, kebutuhan akan kebenaran, keadilan dan kebermaknaan ataukebutuhan akan estetika, sebagai contoh; keindahan, kesederhanaan, kesempurnaan. Bagaimana Kepribadian dapat Teroganisir?Bagi Maslow, unit kepribadian yang mendasar adalah sindrom kepribadian. Sindrom kepribadian adalah sesuatuyang terorganisir, saling ketergantungan, gejala-gejala struktur kelompok. Dalam studinya pada dua sindrom, yaitu;harga diri dan rasa aman, Maslow menyebutnya ´holistic-analytic methodology´.Analisis Maslow tentang rasa aman dan sindrom kepribadian, dia membuat menjadi beberapa level dan level 1adalah sindrom kepribadian itu sendiri dan level selanjutnya sampai pada level ke-5.
Sindrom Kepribadian
Level 1 Security - InsecuritySub Sindrom
Level 2Kekuatan ± KetundukkanSub-Subsindrom
Level 3Prasangka - EgalitarianismSub-Sub-Subsindrom
Level 4Warna Kulit ± Karakteristik Manusia lebih dalamSub-Sub-Sub-Subsindrom
Level 5Perbedaan Individu ± Persamaan Individu
Aktualisasi Diri :
Puncak Pengalaman dan B & D RealmsMaslow melakukan studi tentang penyimpangan atau neurotik, dia mengemukakan bahwa individu hanya akanmenghasilkan penyimpangan psikologi. Studi ini dilakukan terhadap seseorang yang menyadari sepenuhnya akanpotensi-potensi dirinya. Menggunakan metode penelitian klinis. Maslow menemukan bahwa setiap subjek penelitianitu mengalami neurosis, kepribadian psikopat, psikosis dan kecenderungan penyimpangan-penyimpangan yang lain. Puncak PengalamanMaslow memulai studi tentang puncak pengalaman ini, dengan bertanya kepada subjek tentang pengalaman yangpaling indah dalam hidup mereka. Saat yang sangat membahagiakan, ketika merasa sangat dicintai atau ketikasedang mendengarkan musik atau saat kita melakukan hal yang kreatif. Orang yang mengalami puncak daripengalamannya ini akan merasa mempunyai integritas diri. Ada 7 pengaruh dari puncak pengalaman ini, yaitu:
1. Menyembuhkan gejala-gejala neurotik
2. Kecenderungan untuk memandang diri dengan lebih baik
3. Perubahan dalam memandang orang lain, sehingga memperbaiki hubungan dengan mereka
4. Perubahan dalam memandang dunia
5. Melahirkan kreativitas, spontanitas dan ekspresif
6. Berusaha untuk mengulangi pengalaman yang membahagiakan
7. Memandang hidup lebih bermanfaat
B & D RealmsMenurut Maslow seorang individu berhubungan dengan dunia melalui 2 metode yaitu D dan B realms. D adalahdefisiensi, individu yang hanya puas dengan memenuhi kebutuhan dasarnya saja. Dan B adalah being, ketikakebutuhan dasar dan motif-motifnya sudah terpenuhi, individu akan mulai fokus pada motivasi, aktualisasi diri danmemperkuat eksistensi dirinya.
Hal-hal yang Mendorong Aktualisasi DiriMaslow tidak mengemukakan teori yang formal tentang perkembangan kepribadian. Dia lebih fokus padaperkembangan aktualisasi diri, ide-idenya tentang bagaimana individu dapat mengaktualisasikan diri dan bagaimanapendidikan dan masyarakat dapat mendorong aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dimunculkan di sekolah(Maslow 1971).
Carl Rogers
Metode yang diterapkan Rogers dalam psikoterapi awalnya disebut non direktive atau terapi yang berpusat padaklien (client centered therapy), dan pioner dalam risetnya pada proses terapi bahwa Carl Rogers adalah terkenaldalam dunia psikologi. Metode Rogers telah tersebar luas antar orang-orang dalam berbagai profesi, sebagai contohkonselor pendidikan, konselor bimbingan, dan pekerja sosial. Rogers adalah orang pertama yang melibatkan penelitike dalam sesi terapi (memakai tape recorder), yang pada tahun 1940an membuka sesi klien untuk dicermati oranglain masih tabu. Dengan cara itu orang mulai belajar mengenal hakekat psikoterapi dan proses beroperasinya.
Struktur KepribadianSejak awal Rogers mengurusi cara bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, Rogers tidak menekankanaspek struktural dari kepribadian. Namun, dari 19 rumusannya mengenai hakekat pribadi, diperoleh tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya, organisme, medan fenomenal, dan self. OrganismeOrganisme adalah secara fisik makhluk dengan semua fisik dan fungsi psikologi. Hal tersebut termasuk medanfenomenal dan self.
Self (diri)
Self pada konsep self adalah diorganisir, konsisten konseptual gestalt yang terdiri dari persepsi pada karakteristik ‘aku’ atau ‘saya’ dan persepsi pada hubungan ‘aku’ atau ‘saya’ pada yang lain dan berbagai aspek kehidupan,bersama-sama dengan nilai-nilai yang ada untuk persepsi ini´ (Rogers, 1959). Self merupakan cairan, perubahanGestalt, dan mungkin menjadi di dalam atau keluar dari kesadaran. Self merupakan pusat konstruksi dalam teoriRogers.
Dinamika Kepribadian
Rogers, organisme mempunyai kekuatan motivasi yang tunggal dan tujuan yang tunggal dalam hidup yaitu menjadiaktualisasi diri. Dua dari banyaknya kebutuhan yang penting adalah kebutuhan untuk penerimaan secara positif (positive regards) pada yang lain dan kebutuhan untuk penerimaan diri (self regards). Kebutuhan ini dipelajari sejak masa infansi, ketika bayi dicintai dan disayang dan menerima penerimaan secara positif dari orang lain
Perkembangan Kepribadian
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, dan tidak melakukan riset jangka panjang yangmempelajari hubungan anak dengan orangtuanya. Namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orangyang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, ekspansi, otonom, sosial, dan secarakeseluruhan semakin aktualisasi diri. Struktur self menjadi bagian terpisah dari medan fenomenal dan semakinkompleks. Self berkembang secara utuh keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagiannya. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap kongruen denganstruktur self.
Menurut Rogers tujuan hidup adalah mencapai aktualisasi diri, atau memiliki ciri-ciri kepribadian yang membuatkehidupan menjadi sebaik-baiknya. Pandangan ini dikembangkan berdasarkan terapi yang dilakukannya. Kehidupanyang sebaik-baiknya bukan sasaran yang harus dicapai, tetapi arah dimana orang dapat berpartisipasi sepenuhnyasesuai dengan potensi alamiahnya. Berfungsi utuh adalah istilah yang dipakai Rogers untuk menggambarkanindividu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merelisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yanglengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya.
Para psikolog yang beraliran humanistik percaya bahwa inti dari perkembangan individu adalah kekuatan dorongandari diri individu itu sendiri untuk memaksimalkan potensi diri mereka. Abraham Maslow dan Carl Rogersmenghabiskan waktu mereka untuk mengembangkan pandangan humanistik secara luas, sehingga dapat diterimaoleh para pekerja yang peduli akan kesehatan mental. Konsep dan teori mereka telah menghasilkan suatu legitimasidemi kemajuan masa depan para pendidik, psikolog, dan konselor.
Maslow dan Rogers keduanya sama-sama menekankan sisi keunikan manusia sebagaimana mereka tumbuh danberkembang, para ahli kesehatan mental menyebutnya sebagai ´individual differences´.Seorang individu akan berkembang dengan sehat apabila atmosfir dan lingkungan dimana mereka tumbuh dapatmenerima dan memberikan ´positive regards´ kepada mereka. Mengacu pada teori Maslow sejumlah informasi danteknik modifikasi tingkah laku tidaklah terlalu penting, selama individu tersebut secara alami selalu bersikap baik dan melakukan hal-hal yang baik. Pertumbuhan individu memberikan nilai-nilai yang dapat membantu merekauntuk memilih dan memfilter apa yang dialami, dilihat dan pelajari, sehingga membentuk sikap dan gaya belajar yang menjadikan setiap orang unik dan berbeda.
Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling
Pada tahun 1959, pada awal berdirinya NDEA Institut Bimbingan, merupakan kekuatan pendorong bagi pergerakankonseling sekolah di Amerika, teori Maslow digunakan hampir keeseluruhan kurikulum dasar konseling.Dilihat dari sudut pandang perkembangan manusia, Maslow memberi perhatian pada konselor dan pendidik dengankonsep keaslian, kongruen,empati, dan unconditional regards. Pada konteks ini hubungan antar manusia menjadilebih penting dibanding teknik-teknik terapeutik dalam memaksimalkan potensi manusia.Teori-teori humanis mempunyai pengaruh yang luas pada pendidikan sama seperti terhadap konseling dan terapi.Beberapa pandangan dan pendekatan humanistik sangat simple dan optimistik. Setiap manusia, termasuk anak-anak,membutuhkan keberadaan sistem nilai yang terpadu, ketidakberadaan nilai-nilai akan menciptakan gangguan-gangguan psikologis pada diri individu. Konsep Maslow tentang pendidikan nilai ini sangat mendukung akankeberhasilan program bimbingan dan konseling di sekolah.Pendekatan terapi yang berpusat pada klien dari Rogers sebagai metode untuk memahami orang lain, menanganimasalah-masalah gangguan emosional. Rogers berkeyakinan bahwa pandangan humanistik dan holisme terhadapnilai-nilai kemanusiaan. Dalam teorinya, klien diajak untuk memahami diri dan pada akhirnya menyadari untuk mengembangkan diri secara utuh (berfungsi secara utuh).
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa teori humanistik dan holisme dariAbraham Maslow dan Carl Rogers adalah memandang manusia secara utuh sebagai manusia. Menurut Maslowdalam hirarki kebutuhan, manusia dapat mencapai puncak dari kebutuhan yaitu aktualisasi diri jika kebutuhan-kebutuhan dasar sudah terpenuhi dengan baik. Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan fisiologis,kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai dan mencintai, dan kebutuhan akan harga diri.Rogers berpendapat bahwa manusia dipandang dengan unconditional positive regards. Pandangan ini selalumemandang bahwa manusia dapat berfungsi secara utuh, sehingga pada akhirnya dapat menerima diri kemudiandapat merealisasikan dirinya dengan baik.
Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah tujuan yangtidak pernah dapat dicapaisepenuhnya karena gerakan ke arahaktualisasi tidak otomatis dan mudah.
Mengapa demikian?
Aktualisasi memerlukan persyaratanya itu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah, yaitudefeciency needs.
Aktualisasi diri adalah kebutuhannaluriah yang paling lemah (jauh lebihlemah dari basic needs), sehinggadapat dengan lebih mudah dikuasaioleh kebiasaan, tekanan,kebudayaan, dan sikap yang salahterhadap aktualisasi diri.
Orang ± orang sering takut untukmengetahui diri sendiri, yangsebenarnya penting untuk aktualisasidiri.
Aktualisasi diri pada umumnyamemerlukan lingkungan di manaseseorang bebas untukmengunkapkan dirinya, untukmenjelajah, untuk memilihperilakunya dan untuk mengejar nilai-nilai seperti kebenaran-keadilan, dankejujuran.
Ciri-ciri orang yang melakukanaktualisasi diri:
Mereka mampu melihat realitas secara lebihbaik dan efisien.Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
Berfokus pada masalah.
Kebutuhan akan privasi dan independensi.
Berfungsi secara otonom.
Apresiasi yang senantiasa segar.
Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yangmendalam
Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
Hubungan antar pribadi.
Struktur watak demokratis.
Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
Kreativitas.
Resistensi terhadap inkulturasi.
Pengalaman-pengalaman mistik atau puncak (peak and mystical exper ience):
Ada waktu-waktu di mana orang yangaktualisasi diri menglami ekstase, kebahagiaan,perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap sama seperti pengalaman-penglamankeagamaan yang mendalam.
Selama masa ini, diri mereka dilampau dandigenggam oleh suatu perasaan kekuatan,kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang takdapat diselesaikan.
Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan dua macam orang yang aktualisasi diri : sehatsupernormal (peaker/trancender) dan sehatsuper-super (non peaker/non trancender)
Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas dankualitas pengalaman puncak yang transenden.Peaker memiliki banyakpuncak yangberintensitas kuat, dan non peaker memilikipuncak lebih sedikit dan lebih ringan.
Non peaker cenderung menjadi orang-orang yangpraktis, berienteraksi dengan dunia secara lebihefektif dan kurang dengan dunia B-living yanglebih tinggi. Mereka adalah pemimpin-pemimpindunia untuk maksud-maksud baik.
Peakers lebih hidup dalam dunia B-living danmemiliki pengalaman puncak yang memberikan wawasan yang jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung lebih mistis, puitis dansaleh, lebih tanggap terhadap keindahan dankemungkinan besar menjadi pembaharu ataupenemu-penemu
Akan tetapi tidak semua peakers adalah senimanatau ahli ilmu pengetahuan, ada peakers dikalangan pendidik, politisi, atau pemimpinperusahaan.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/46649475/Holisme-Dan-Humanisme
Perbedaaan Meta needs dengan Deficiency needs
Deficiency needs):
Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasalapar, haus, oksigen, dan seks.
Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhanakan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasandari rasa takut, dan kecemasan.
Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadapkemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaianorang lain.
Sifat-sifat kebutuhan dasar:
Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
Keberadaannya mencegah timbulnyapenyakit.
Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
Dalam situasi tertentu yang sangatkompleks dan di mana orang bebasmemilih, orang yang kekurangankebutuhan akan mengutamakanpemuasan kebutuhan ini dibandingkanjenis kepuasan yang lain.
Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atausecara fungsional tidak terdapat padaorang yang sehat.
Meta needs :
Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
Meta needstidak bersifat hirarkhis.
Meta needsmerupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
Bila tidak terpenuhi mengakibatkanorang mengalamimetapatologi.
Meta needs:
Kebenaran
Kebaikan
Keindahan
Kesatuan
Transendensi-dikotomi
Penuh energi
Keunikan individualitas
Kesempurnaan
Keperluan
Penyelesaian, penghabisan
KeadilanKesederhanaan
Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapanperhatian pada dunia
Kesanggupan untuk berdiri sendiriPenuh arti
MetapatologiKebenaran:
Ketidakpercayaan
Sinisme
Skeptisme
Metapatologi Kebaikan:
Kebencian
Penolakan
Kejijikan
Kepercayaan hanya pada diri sendiridan untuk diri.
Metapatologi Keindahan:
Kekasaran
Kegelisahan
Kehilangan selera
Rasa suram.
Metapatologi Kesatuan:
Disintegrasi
Metapatologi Transendensi d i kotomi:
Pikiran hitam putih
Pikiran salah satu dari dua
Pandangan sederhana tentangkehidupan
Metapatolog i penuh energi:
MatiMenjadi robot
Merasa diri sendiri sama sekali ditentukan
Kehilangan emosi dan semangat dalam kehidupan
Kekosongan pengalaman
Metapatologi keunikan individualitas:
Kehilangan perasaan diri
Perasaan diri sendiri yang dapatberubah-ubah atau anonim.
Metapatologikesempurnaan:
Keputusasaan
Tidak bisa bekerja apa-apa
Metapatologi Penyelesaian:
Ketidak lengkapan
Keputusan
Berhenti berjuang
Menanggulangi
Metapatologi keperluan:
Kacau balau
Tidak dapat diramalkan
Metapatolog i Keadilan:
Kemarahan
Sinisme
Ketidakpercayaan
Pelanggaran hukum
Sama sekali mementingkan diri sendiri
Ketidakamanan
Ketidakwaspadaan
Perlu berhati-hati
Metapatologi kesederhanaan:
Terlalu kompleks
Kekacauan
Kebingungan
Kehilangan orientasi
Metapatologi kekayaan:
Depresi
Gelisah
Kehilangan tenaga
Kelelahan
Tegangan
Kecanggungan
Kejanggalan kekuan
Metapatologikejenakaan:
Keseraman
Depresi
Keadaan tidak jenaka
Paranoid
Kehilangan semangat dalam kehidupan
kesedihan
Metapatolog ikesanggupan untuk berdiri sendiri:
Tanggung jawab diberikan kepadaorang lain.
Metapatologi
penuh arti:
Tidak berarti
Putus asa
Hidup sia-sia
Sumber : http://www.scribd.com/doc/44908998/PSIKOLOGI-Maslow
KIDUNG KINANTI
KIKHEN RESNA N.P.S : 11509807
KURNIA AYU RAHMASARI : 12509568
MELTRI ELIA JULIANA : 13509177
MICHAEL BELLEFROID : 15509926
MOCHTAR MAULIDI : 10509509
OKKY ALFIAS :12509425
PETRUS NAMORA SIHOMBING : 16509315
PUTRI ANDRIYANI : 11509170
PUTRI SUSANTI :
PUTRI YULI ASTUTI : 11509566
ROSA EVA :
SAYYIDINA SUCI : 11509424
Sejak Rene Descartes (ahli filosof dan matematika dari Perancis; 1596-1650), membagi manusia menjadi dua bagianyang terpisah tetapi satu kesatuan yang saling berinteraksi yaitu jiwa dan raga, para filosof, psikolog, dokter, danahli lain telah mencoba untuk menggabungkan kembali organisme tersebut, untuk memperlakukan seperti hal yangdipersatukan, mengorganisir secara utuh.Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan William James (filosof dan psikolog dari Amerika), yang berkaitan dengan pergerakan Gestaltsebelum perang dunia I. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yangutuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapimerupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh padakeseluruhan.Meskipun banyak teori kepribadian kontemporer mengadopsi lebih atau kurang dari orientasi holistik, konsep teoridari Abraham Maslow dan Carl Rogers ini berbeda dengan teori Freud, Carl Jung, Henry Murray dan GordonAllport, walaupun mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai tokoh-tokoh pergerakan humanistik dalam psikologimodern. Konsep humanisme yang diusung oleh Abraham Maslow mengemukakan bahwa yang menentukankeberhargaan seorang manusia adalah kapasitas atau kemampuannya untuk dapat merealisasikan diri. Teorihumanistik percaya bahwa manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggungjawab bagi kehidupan diri kita sendiri.
Abraham H. Maslow (1908-1970)Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Padaawalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan ³kelas menengah´, karenaayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Maslow tidak terlalu dekat denganibunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya. BerthaGoodman (sepupu Maslow) adalah figur yang mempengaruhi masa kecil Maslow.Pada umur 16 tahun, Maslow sadar bahwa dia mencintai Bertha, dan menikahinya pada tahun 1928. Dia mempunyaianak (Ann dan Ellen), dan Maslow berkata bahwa kelahiran anak pertamanya telah merubah kehidupannya. Ketikapertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang ³behavior´. Setelahpenelitiannya dengan ³monyet´, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslowmengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusiadan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapiwalaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.
Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai ³kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia ataukecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang ³sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954).Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954)
Motivasi : Hirarki Kebutuhan
Gambar Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan
Fisiologis Aktualisasi Diri
Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihatseperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhiterlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya. Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain. Kebutuhan Rasa AmanKebutuhan berikut adalah kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan untuk keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, order,hukum, batas-batas, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan seterusnya. Ekspresi manusia pada kebutuhan iniadalah nampak lebih jelas dalam respon-respon : menangis, menjerit, dan hentakan yang sangat tegang untuk ditangani secara kasar, yang terkejut oleh suara gaduh atau lampu yang terang, atau hanya dengan kekurangan yangdidukung oleh orangtua. Seperti kelaparan, kesakitan dari penyakit, dari kemarahan orangtua dan perselisihan, ataudari kelalaian atau yang disalahgunakan, mungkin merubah pandangan anak-anak secara keseluruhan pada dunia.Dunia mungkin menjadi tempat teror dan kegelapan.
Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitasyang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa,kekasih, anak-anak. Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai ³kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi ³oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.
Kebutuhan Aktualisasi DiriKetika keempat kebutuhan dasar, atau kekurangan, kebutuhan kita untuk mendiskusikan yang telah terpenuhi.Konsep aktualisasi diri dari Maslow benar-benar mempunyai relativitas. Diantaranya adalah konsep Jung padaarketipe diri, konsep Adler kekuatan kreatif dari diri, konsep Horney realisasi diri, dugaan Roger pada evolusi dantumbuhnya diri.MetaneedsKebutuhan akan aktualisasi diri adalah merupakan payung dari segala kebutuhan, ada 17 metaneeds atau nilai-nilai.Metaneeds tersebut sangat fokus terhadap pengetahuan dan pemahaman. Beberapa metaneeds ini sangat penting,yang menjadi kebutuhan dasar; sebagai contoh, kebutuhan akan kebenaran, keadilan dan kebermaknaan ataukebutuhan akan estetika, sebagai contoh; keindahan, kesederhanaan, kesempurnaan. Bagaimana Kepribadian dapat Teroganisir?Bagi Maslow, unit kepribadian yang mendasar adalah sindrom kepribadian. Sindrom kepribadian adalah sesuatuyang terorganisir, saling ketergantungan, gejala-gejala struktur kelompok. Dalam studinya pada dua sindrom, yaitu;harga diri dan rasa aman, Maslow menyebutnya ´holistic-analytic methodology´.Analisis Maslow tentang rasa aman dan sindrom kepribadian, dia membuat menjadi beberapa level dan level 1adalah sindrom kepribadian itu sendiri dan level selanjutnya sampai pada level ke-5.
Sindrom Kepribadian
Level 1 Security - InsecuritySub Sindrom
Level 2Kekuatan ± KetundukkanSub-Subsindrom
Level 3Prasangka - EgalitarianismSub-Sub-Subsindrom
Level 4Warna Kulit ± Karakteristik Manusia lebih dalamSub-Sub-Sub-Subsindrom
Level 5Perbedaan Individu ± Persamaan Individu
Aktualisasi Diri :
Puncak Pengalaman dan B & D RealmsMaslow melakukan studi tentang penyimpangan atau neurotik, dia mengemukakan bahwa individu hanya akanmenghasilkan penyimpangan psikologi. Studi ini dilakukan terhadap seseorang yang menyadari sepenuhnya akanpotensi-potensi dirinya. Menggunakan metode penelitian klinis. Maslow menemukan bahwa setiap subjek penelitianitu mengalami neurosis, kepribadian psikopat, psikosis dan kecenderungan penyimpangan-penyimpangan yang lain. Puncak PengalamanMaslow memulai studi tentang puncak pengalaman ini, dengan bertanya kepada subjek tentang pengalaman yangpaling indah dalam hidup mereka. Saat yang sangat membahagiakan, ketika merasa sangat dicintai atau ketikasedang mendengarkan musik atau saat kita melakukan hal yang kreatif. Orang yang mengalami puncak daripengalamannya ini akan merasa mempunyai integritas diri. Ada 7 pengaruh dari puncak pengalaman ini, yaitu:
1. Menyembuhkan gejala-gejala neurotik
2. Kecenderungan untuk memandang diri dengan lebih baik
3. Perubahan dalam memandang orang lain, sehingga memperbaiki hubungan dengan mereka
4. Perubahan dalam memandang dunia
5. Melahirkan kreativitas, spontanitas dan ekspresif
6. Berusaha untuk mengulangi pengalaman yang membahagiakan
7. Memandang hidup lebih bermanfaat
B & D RealmsMenurut Maslow seorang individu berhubungan dengan dunia melalui 2 metode yaitu D dan B realms. D adalahdefisiensi, individu yang hanya puas dengan memenuhi kebutuhan dasarnya saja. Dan B adalah being, ketikakebutuhan dasar dan motif-motifnya sudah terpenuhi, individu akan mulai fokus pada motivasi, aktualisasi diri danmemperkuat eksistensi dirinya.
Hal-hal yang Mendorong Aktualisasi DiriMaslow tidak mengemukakan teori yang formal tentang perkembangan kepribadian. Dia lebih fokus padaperkembangan aktualisasi diri, ide-idenya tentang bagaimana individu dapat mengaktualisasikan diri dan bagaimanapendidikan dan masyarakat dapat mendorong aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dimunculkan di sekolah(Maslow 1971).
Carl Rogers
Metode yang diterapkan Rogers dalam psikoterapi awalnya disebut non direktive atau terapi yang berpusat padaklien (client centered therapy), dan pioner dalam risetnya pada proses terapi bahwa Carl Rogers adalah terkenaldalam dunia psikologi. Metode Rogers telah tersebar luas antar orang-orang dalam berbagai profesi, sebagai contohkonselor pendidikan, konselor bimbingan, dan pekerja sosial. Rogers adalah orang pertama yang melibatkan penelitike dalam sesi terapi (memakai tape recorder), yang pada tahun 1940an membuka sesi klien untuk dicermati oranglain masih tabu. Dengan cara itu orang mulai belajar mengenal hakekat psikoterapi dan proses beroperasinya.
Struktur KepribadianSejak awal Rogers mengurusi cara bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, Rogers tidak menekankanaspek struktural dari kepribadian. Namun, dari 19 rumusannya mengenai hakekat pribadi, diperoleh tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya, organisme, medan fenomenal, dan self. OrganismeOrganisme adalah secara fisik makhluk dengan semua fisik dan fungsi psikologi. Hal tersebut termasuk medanfenomenal dan self.
Self (diri)
Self pada konsep self adalah diorganisir, konsisten konseptual gestalt yang terdiri dari persepsi pada karakteristik ‘aku’ atau ‘saya’ dan persepsi pada hubungan ‘aku’ atau ‘saya’ pada yang lain dan berbagai aspek kehidupan,bersama-sama dengan nilai-nilai yang ada untuk persepsi ini´ (Rogers, 1959). Self merupakan cairan, perubahanGestalt, dan mungkin menjadi di dalam atau keluar dari kesadaran. Self merupakan pusat konstruksi dalam teoriRogers.
Dinamika Kepribadian
Rogers, organisme mempunyai kekuatan motivasi yang tunggal dan tujuan yang tunggal dalam hidup yaitu menjadiaktualisasi diri. Dua dari banyaknya kebutuhan yang penting adalah kebutuhan untuk penerimaan secara positif (positive regards) pada yang lain dan kebutuhan untuk penerimaan diri (self regards). Kebutuhan ini dipelajari sejak masa infansi, ketika bayi dicintai dan disayang dan menerima penerimaan secara positif dari orang lain
Perkembangan Kepribadian
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, dan tidak melakukan riset jangka panjang yangmempelajari hubungan anak dengan orangtuanya. Namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orangyang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, ekspansi, otonom, sosial, dan secarakeseluruhan semakin aktualisasi diri. Struktur self menjadi bagian terpisah dari medan fenomenal dan semakinkompleks. Self berkembang secara utuh keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagiannya. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap kongruen denganstruktur self.
Menurut Rogers tujuan hidup adalah mencapai aktualisasi diri, atau memiliki ciri-ciri kepribadian yang membuatkehidupan menjadi sebaik-baiknya. Pandangan ini dikembangkan berdasarkan terapi yang dilakukannya. Kehidupanyang sebaik-baiknya bukan sasaran yang harus dicapai, tetapi arah dimana orang dapat berpartisipasi sepenuhnyasesuai dengan potensi alamiahnya. Berfungsi utuh adalah istilah yang dipakai Rogers untuk menggambarkanindividu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merelisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yanglengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya.
Para psikolog yang beraliran humanistik percaya bahwa inti dari perkembangan individu adalah kekuatan dorongandari diri individu itu sendiri untuk memaksimalkan potensi diri mereka. Abraham Maslow dan Carl Rogersmenghabiskan waktu mereka untuk mengembangkan pandangan humanistik secara luas, sehingga dapat diterimaoleh para pekerja yang peduli akan kesehatan mental. Konsep dan teori mereka telah menghasilkan suatu legitimasidemi kemajuan masa depan para pendidik, psikolog, dan konselor.
Maslow dan Rogers keduanya sama-sama menekankan sisi keunikan manusia sebagaimana mereka tumbuh danberkembang, para ahli kesehatan mental menyebutnya sebagai ´individual differences´.Seorang individu akan berkembang dengan sehat apabila atmosfir dan lingkungan dimana mereka tumbuh dapatmenerima dan memberikan ´positive regards´ kepada mereka. Mengacu pada teori Maslow sejumlah informasi danteknik modifikasi tingkah laku tidaklah terlalu penting, selama individu tersebut secara alami selalu bersikap baik dan melakukan hal-hal yang baik. Pertumbuhan individu memberikan nilai-nilai yang dapat membantu merekauntuk memilih dan memfilter apa yang dialami, dilihat dan pelajari, sehingga membentuk sikap dan gaya belajar yang menjadikan setiap orang unik dan berbeda.
Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling
Pada tahun 1959, pada awal berdirinya NDEA Institut Bimbingan, merupakan kekuatan pendorong bagi pergerakankonseling sekolah di Amerika, teori Maslow digunakan hampir keeseluruhan kurikulum dasar konseling.Dilihat dari sudut pandang perkembangan manusia, Maslow memberi perhatian pada konselor dan pendidik dengankonsep keaslian, kongruen,empati, dan unconditional regards. Pada konteks ini hubungan antar manusia menjadilebih penting dibanding teknik-teknik terapeutik dalam memaksimalkan potensi manusia.Teori-teori humanis mempunyai pengaruh yang luas pada pendidikan sama seperti terhadap konseling dan terapi.Beberapa pandangan dan pendekatan humanistik sangat simple dan optimistik. Setiap manusia, termasuk anak-anak,membutuhkan keberadaan sistem nilai yang terpadu, ketidakberadaan nilai-nilai akan menciptakan gangguan-gangguan psikologis pada diri individu. Konsep Maslow tentang pendidikan nilai ini sangat mendukung akankeberhasilan program bimbingan dan konseling di sekolah.Pendekatan terapi yang berpusat pada klien dari Rogers sebagai metode untuk memahami orang lain, menanganimasalah-masalah gangguan emosional. Rogers berkeyakinan bahwa pandangan humanistik dan holisme terhadapnilai-nilai kemanusiaan. Dalam teorinya, klien diajak untuk memahami diri dan pada akhirnya menyadari untuk mengembangkan diri secara utuh (berfungsi secara utuh).
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa teori humanistik dan holisme dariAbraham Maslow dan Carl Rogers adalah memandang manusia secara utuh sebagai manusia. Menurut Maslowdalam hirarki kebutuhan, manusia dapat mencapai puncak dari kebutuhan yaitu aktualisasi diri jika kebutuhan-kebutuhan dasar sudah terpenuhi dengan baik. Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan fisiologis,kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai dan mencintai, dan kebutuhan akan harga diri.Rogers berpendapat bahwa manusia dipandang dengan unconditional positive regards. Pandangan ini selalumemandang bahwa manusia dapat berfungsi secara utuh, sehingga pada akhirnya dapat menerima diri kemudiandapat merealisasikan dirinya dengan baik.
Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah tujuan yangtidak pernah dapat dicapaisepenuhnya karena gerakan ke arahaktualisasi tidak otomatis dan mudah.
Mengapa demikian?
Aktualisasi memerlukan persyaratanya itu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah, yaitudefeciency needs.
Aktualisasi diri adalah kebutuhannaluriah yang paling lemah (jauh lebihlemah dari basic needs), sehinggadapat dengan lebih mudah dikuasaioleh kebiasaan, tekanan,kebudayaan, dan sikap yang salahterhadap aktualisasi diri.
Orang ± orang sering takut untukmengetahui diri sendiri, yangsebenarnya penting untuk aktualisasidiri.
Aktualisasi diri pada umumnyamemerlukan lingkungan di manaseseorang bebas untukmengunkapkan dirinya, untukmenjelajah, untuk memilihperilakunya dan untuk mengejar nilai-nilai seperti kebenaran-keadilan, dankejujuran.
Ciri-ciri orang yang melakukanaktualisasi diri:
Mereka mampu melihat realitas secara lebihbaik dan efisien.Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
Berfokus pada masalah.
Kebutuhan akan privasi dan independensi.
Berfungsi secara otonom.
Apresiasi yang senantiasa segar.
Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yangmendalam
Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
Hubungan antar pribadi.
Struktur watak demokratis.
Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
Kreativitas.
Resistensi terhadap inkulturasi.
Pengalaman-pengalaman mistik atau puncak (peak and mystical exper ience):
Ada waktu-waktu di mana orang yangaktualisasi diri menglami ekstase, kebahagiaan,perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap sama seperti pengalaman-penglamankeagamaan yang mendalam.
Selama masa ini, diri mereka dilampau dandigenggam oleh suatu perasaan kekuatan,kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang takdapat diselesaikan.
Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan dua macam orang yang aktualisasi diri : sehatsupernormal (peaker/trancender) dan sehatsuper-super (non peaker/non trancender)
Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas dankualitas pengalaman puncak yang transenden.Peaker memiliki banyakpuncak yangberintensitas kuat, dan non peaker memilikipuncak lebih sedikit dan lebih ringan.
Non peaker cenderung menjadi orang-orang yangpraktis, berienteraksi dengan dunia secara lebihefektif dan kurang dengan dunia B-living yanglebih tinggi. Mereka adalah pemimpin-pemimpindunia untuk maksud-maksud baik.
Peakers lebih hidup dalam dunia B-living danmemiliki pengalaman puncak yang memberikan wawasan yang jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung lebih mistis, puitis dansaleh, lebih tanggap terhadap keindahan dankemungkinan besar menjadi pembaharu ataupenemu-penemu
Akan tetapi tidak semua peakers adalah senimanatau ahli ilmu pengetahuan, ada peakers dikalangan pendidik, politisi, atau pemimpinperusahaan.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/46649475/Holisme-Dan-Humanisme
Perbedaaan Meta needs dengan Deficiency needs
Deficiency needs):
Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasalapar, haus, oksigen, dan seks.
Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhanakan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasandari rasa takut, dan kecemasan.
Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadapkemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaianorang lain.
Sifat-sifat kebutuhan dasar:
Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
Keberadaannya mencegah timbulnyapenyakit.
Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
Dalam situasi tertentu yang sangatkompleks dan di mana orang bebasmemilih, orang yang kekurangankebutuhan akan mengutamakanpemuasan kebutuhan ini dibandingkanjenis kepuasan yang lain.
Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atausecara fungsional tidak terdapat padaorang yang sehat.
Meta needs :
Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
Meta needstidak bersifat hirarkhis.
Meta needsmerupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
Bila tidak terpenuhi mengakibatkanorang mengalamimetapatologi.
Meta needs:
Kebenaran
Kebaikan
Keindahan
Kesatuan
Transendensi-dikotomi
Penuh energi
Keunikan individualitas
Kesempurnaan
Keperluan
Penyelesaian, penghabisan
KeadilanKesederhanaan
Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapanperhatian pada dunia
Kesanggupan untuk berdiri sendiriPenuh arti
MetapatologiKebenaran:
Ketidakpercayaan
Sinisme
Skeptisme
Metapatologi Kebaikan:
Kebencian
Penolakan
Kejijikan
Kepercayaan hanya pada diri sendiridan untuk diri.
Metapatologi Keindahan:
Kekasaran
Kegelisahan
Kehilangan selera
Rasa suram.
Metapatologi Kesatuan:
Disintegrasi
Metapatologi Transendensi d i kotomi:
Pikiran hitam putih
Pikiran salah satu dari dua
Pandangan sederhana tentangkehidupan
Metapatolog i penuh energi:
MatiMenjadi robot
Merasa diri sendiri sama sekali ditentukan
Kehilangan emosi dan semangat dalam kehidupan
Kekosongan pengalaman
Metapatologi keunikan individualitas:
Kehilangan perasaan diri
Perasaan diri sendiri yang dapatberubah-ubah atau anonim.
Metapatologikesempurnaan:
Keputusasaan
Tidak bisa bekerja apa-apa
Metapatologi Penyelesaian:
Ketidak lengkapan
Keputusan
Berhenti berjuang
Menanggulangi
Metapatologi keperluan:
Kacau balau
Tidak dapat diramalkan
Metapatolog i Keadilan:
Kemarahan
Sinisme
Ketidakpercayaan
Pelanggaran hukum
Sama sekali mementingkan diri sendiri
Ketidakamanan
Ketidakwaspadaan
Perlu berhati-hati
Metapatologi kesederhanaan:
Terlalu kompleks
Kekacauan
Kebingungan
Kehilangan orientasi
Metapatologi kekayaan:
Depresi
Gelisah
Kehilangan tenaga
Kelelahan
Tegangan
Kecanggungan
Kejanggalan kekuan
Metapatologikejenakaan:
Keseraman
Depresi
Keadaan tidak jenaka
Paranoid
Kehilangan semangat dalam kehidupan
kesedihan
Metapatolog ikesanggupan untuk berdiri sendiri:
Tanggung jawab diberikan kepadaorang lain.
Metapatologi
penuh arti:
Tidak berarti
Putus asa
Hidup sia-sia
Sumber : http://www.scribd.com/doc/44908998/PSIKOLOGI-Maslow
Kamis, 24 Februari 2011
Aliran Behavioristik
KELOMPOK 2 :
- Bastian Gautama
- Faaiza Supandi
- Indah Savitri 11509367
- Iqbal Dwi Putra
- Kidung Kinanti
- Kikhen Resna
- Kurnia Ayu Rahmasari 12509568
- Meltri
- Michael Bellefroid
- Mochtar Mauludi
- Okky Alfias
2 PA O4
ALIRAN BEHAVIORISTIK
A. Definisi Aliran Behavioristik
Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan. Hukuman kadang-kadang digunakan dalam menghilangkan atau mengurangi tindakan tidak benar, diikuti dengan menjelaskan tindakan yang diinginkan. Pendidikan behaviorisme merupakan kunci dalam mengembangkan keterampilan dasar dan dasar-dasar pemahaman dalam semua bidang subjek dan manajemen kelas. Ada ahli yang menyebutkan bahwa teori belajar behavioristik adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret
B. Ciri-ciri Aliran Behavioristik
Mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar. Dalam hal konsep pembelajaran, proses cenderung pasif berkenaan dengan teori behavioris. Pelajar menggunakan tingkat keterampilan pengolahan rendah untuk memahami materi dan material sering terisolasi dari konteks dunia nyata atau situasi. Little tanggung jawab ditempatkan pada pembelajar mengenai pendidikannya sendiri.
C. Tokoh-Tokoh Aliran Behavioristik
Tokoh-tokoh aliran behavioristik tersebut antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan analisis serta peranannya dalam pembelajaran.
1. Teori Belajar Menurut Thorndike
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000). Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni :
(1) hukum efek;
(2) hukum latihan dan
(3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991).
Ketiga hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat respon.
2. Teori Belajar Menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur.
3. Teori Belajar Menurut Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, Gredler, 1991).
4. Â Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang.
Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat. Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).
5. Teori Belajar Menurut Skinner
Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebihkomprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
D. Aplikasi Aliran Behavioristik
Dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.
Metode behavioristik ini sangat cocok untuk perolehan kemampaun yang membuthkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti : Kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.
E. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Behavioristik
Kekurangan
• Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur
• Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.Penggunaan hukuma sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan
• siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
Kelebihan
• Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsure-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
Contoh : Percakapan bahasa asing,mengetik,menari,berenang,olahraga.
Cocok diterapkakn untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.
• Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya
- Bastian Gautama
- Faaiza Supandi
- Indah Savitri 11509367
- Iqbal Dwi Putra
- Kidung Kinanti
- Kikhen Resna
- Kurnia Ayu Rahmasari 12509568
- Meltri
- Michael Bellefroid
- Mochtar Mauludi
- Okky Alfias
2 PA O4
ALIRAN BEHAVIORISTIK
A. Definisi Aliran Behavioristik
Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan. Hukuman kadang-kadang digunakan dalam menghilangkan atau mengurangi tindakan tidak benar, diikuti dengan menjelaskan tindakan yang diinginkan. Pendidikan behaviorisme merupakan kunci dalam mengembangkan keterampilan dasar dan dasar-dasar pemahaman dalam semua bidang subjek dan manajemen kelas. Ada ahli yang menyebutkan bahwa teori belajar behavioristik adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret
B. Ciri-ciri Aliran Behavioristik
Mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar. Dalam hal konsep pembelajaran, proses cenderung pasif berkenaan dengan teori behavioris. Pelajar menggunakan tingkat keterampilan pengolahan rendah untuk memahami materi dan material sering terisolasi dari konteks dunia nyata atau situasi. Little tanggung jawab ditempatkan pada pembelajar mengenai pendidikannya sendiri.
C. Tokoh-Tokoh Aliran Behavioristik
Tokoh-tokoh aliran behavioristik tersebut antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan analisis serta peranannya dalam pembelajaran.
1. Teori Belajar Menurut Thorndike
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000). Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni :
(1) hukum efek;
(2) hukum latihan dan
(3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991).
Ketiga hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat respon.
2. Teori Belajar Menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur.
3. Teori Belajar Menurut Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, Gredler, 1991).
4. Â Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang.
Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat. Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).
5. Teori Belajar Menurut Skinner
Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebihkomprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
D. Aplikasi Aliran Behavioristik
Dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.
Metode behavioristik ini sangat cocok untuk perolehan kemampaun yang membuthkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti : Kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.
E. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Behavioristik
Kekurangan
• Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur
• Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.Penggunaan hukuma sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan
• siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
Kelebihan
• Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsure-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
Contoh : Percakapan bahasa asing,mengetik,menari,berenang,olahraga.
Cocok diterapkakn untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.
• Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya
Jumat, 18 Februari 2011
Contoh kasus sehat dan sakit dari dimensi sehat
ARTI DAN KONSEP SEHAT
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal(lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.Sedangkan bagi masyarakat umum/ awam, sehat hanya berarti “tidak sakit”.
Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :
1) Kesehatan jasmani
2) Kesehatan mental
3) Kesehatan mental
4) Kesehatan social
5) Kesehatan spiritual
6) Kesehatan societal
A. KESEHATAN MENTAL
1. Definisi Kesehatan Mental
Menurut Pieper dan Uden (2006),
kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami
perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis
terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya,
kebutuhan pribadi. D.S. Wright dan A Taylor (dalam Notosoedirdjo & Latipun, 2005)
mengemukakan tanda-tanda orang yang sehat mentalnya adalah sebagai berikut:
(1) Bahagia (happiness) dan terhindar dari ketidakbahagiaan,
(2) Efisien dalam menerapkan dorongannya untuk kepuasan kebutuhannya,
(3) Kurang dari kecemasan,
4) Kurang dari rasa berdosa (rasa berdosa merupakan refleks dari kebutuhan self-punshment),
(5) Matang, sejalan dengan perkembangan yang sewajarnya,
(6) Mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,
(7) Memiliki otonomi dan harga diri,
8) Mampu membangun hubungan emosional dengan orang lain, dan
(9) Dapat melakukan kontak dengan realita.
Contoh kasus sehat :
Dimana ada seorang atlet yang senang berolahraga , selalu menjaga kesehatannya , dan menjaga asupan makanannya , maka akan jauh dari yang namanya penyakit/di segani banyak orang .
Konsep sakit
Sedangkan sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadipenyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993:31). Fenomena subyektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak.
Sedangkan sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadipenyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993:31). Fenomena subyektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sakit :
1) Faktor Internal
a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.
2) Faktor Eksternal
a. Gejala yang Dapat Dilihat Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit.
b. Latar Belakang Budaya Latar belakang budaya dan etika mengajarkan seseorang bagaimana menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit.
c. Ekonomi Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggaKemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan Dekatnya jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan terhadap gejala penyakit yang ia rasakan
Contoh Kasus Sakit :
Jika seseorang mengalami penyakit yang masih ringan , seperti : pusing , batuk , pilek , masuk angin, apabila si penderita tidak menggangu aktivitasnya , maka itu belom di sebut orang itu sakit .
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal(lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.Sedangkan bagi masyarakat umum/ awam, sehat hanya berarti “tidak sakit”.
Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :
1) Kesehatan jasmani
2) Kesehatan mental
3) Kesehatan mental
4) Kesehatan social
5) Kesehatan spiritual
6) Kesehatan societal
A. KESEHATAN MENTAL
1. Definisi Kesehatan Mental
Menurut Pieper dan Uden (2006),
kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami
perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis
terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya,
kebutuhan pribadi. D.S. Wright dan A Taylor (dalam Notosoedirdjo & Latipun, 2005)
mengemukakan tanda-tanda orang yang sehat mentalnya adalah sebagai berikut:
(1) Bahagia (happiness) dan terhindar dari ketidakbahagiaan,
(2) Efisien dalam menerapkan dorongannya untuk kepuasan kebutuhannya,
(3) Kurang dari kecemasan,
4) Kurang dari rasa berdosa (rasa berdosa merupakan refleks dari kebutuhan self-punshment),
(5) Matang, sejalan dengan perkembangan yang sewajarnya,
(6) Mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,
(7) Memiliki otonomi dan harga diri,
8) Mampu membangun hubungan emosional dengan orang lain, dan
(9) Dapat melakukan kontak dengan realita.
Contoh kasus sehat :
Dimana ada seorang atlet yang senang berolahraga , selalu menjaga kesehatannya , dan menjaga asupan makanannya , maka akan jauh dari yang namanya penyakit/di segani banyak orang .
Konsep sakit
Sedangkan sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadipenyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993:31). Fenomena subyektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak.
Sedangkan sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadipenyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993:31). Fenomena subyektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sakit :
1) Faktor Internal
a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.
2) Faktor Eksternal
a. Gejala yang Dapat Dilihat Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit.
b. Latar Belakang Budaya Latar belakang budaya dan etika mengajarkan seseorang bagaimana menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit.
c. Ekonomi Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggaKemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan Dekatnya jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan terhadap gejala penyakit yang ia rasakan
Contoh Kasus Sakit :
Jika seseorang mengalami penyakit yang masih ringan , seperti : pusing , batuk , pilek , masuk angin, apabila si penderita tidak menggangu aktivitasnya , maka itu belom di sebut orang itu sakit .
Langganan:
Postingan (Atom)