Jumat, 18 Februari 2011

Contoh kasus sehat dan sakit dari dimensi sehat

ARTI DAN KONSEP SEHAT

Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal(lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.Sedangkan bagi masyarakat umum/ awam, sehat hanya berarti “tidak sakit”.
Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :

1) Kesehatan jasmani
2) Kesehatan mental
3) Kesehatan mental
4) Kesehatan social
5) Kesehatan spiritual
6) Kesehatan societal


A. KESEHATAN MENTAL

1. Definisi Kesehatan Mental
Menurut Pieper dan Uden (2006),
kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami
perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis
terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya,

kebutuhan pribadi. D.S. Wright dan A Taylor (dalam Notosoedirdjo & Latipun, 2005)
mengemukakan tanda-tanda orang yang sehat mentalnya adalah sebagai berikut:
(1) Bahagia (happiness) dan terhindar dari ketidakbahagiaan,
(2) Efisien dalam menerapkan dorongannya untuk kepuasan kebutuhannya,
(3) Kurang dari kecemasan,
4) Kurang dari rasa berdosa (rasa berdosa merupakan refleks dari kebutuhan self-punshment),
(5) Matang, sejalan dengan perkembangan yang sewajarnya,
(6) Mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,
(7) Memiliki otonomi dan harga diri,
8) Mampu membangun hubungan emosional dengan orang lain, dan
(9) Dapat melakukan kontak dengan realita.

Contoh kasus sehat :
Dimana ada seorang atlet yang senang berolahraga , selalu menjaga kesehatannya , dan menjaga asupan makanannya , maka akan jauh dari yang namanya penyakit/di segani banyak orang .

Konsep sakit
Sedangkan sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadipenyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993:31). Fenomena subyektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak.
Sedangkan sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadipenyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993:31). Fenomena subyektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sakit :
1) Faktor Internal
a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.

2) Faktor Eksternal
a. Gejala yang Dapat Dilihat Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit.
b. Latar Belakang Budaya Latar belakang budaya dan etika mengajarkan seseorang bagaimana menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit.
c. Ekonomi Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggaKemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan Dekatnya jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan terhadap gejala penyakit yang ia rasakan

Contoh Kasus Sakit :
Jika seseorang mengalami penyakit yang masih ringan , seperti : pusing , batuk , pilek , masuk angin, apabila si penderita tidak menggangu aktivitasnya , maka itu belom di sebut orang itu sakit .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar